Sejarah Perkembangan Mekanika Tanah

Sejarah Perkembangan Mekanika Tanah

Cabang Ilmu Mekanika Tanah termasuk ilmu yang masih baru, Tapi penggunaan Mekanika Tanah sudah mulai dilakukan sejak dahulu. Pada perencanaan jalah dan pelaksanaan Jalan dan Rumah tinggal dimana dibutuhkan pondasi maka ilmu mekanika tanah digunakan. Penggunaan kayu dan batu untuk pondasi sudah digunakan pada tahun 2000 sebelum masehi.



Menurut Terzaghi (1948), Mekanika Tanah (geoteknik) adalah penggunaan hukum-hukum mekanika dan hidrolika pada masalah teknikyang berhubungan dengan sedimentasi dan penggabungan pertikel-partikel padat yang dihasilkan dari desintegrasi mekanis dan kimiawi batuan.

Istilah teknik pondasi adalh cabang ilmu Teknik Sipil yang berhubungan dengan perencanaan, konstruksi, pemeliharaan dan perbaikan dari pondasi setempat, pondasi tiang, Caisson dan lain-lain. Banyak bangunan dibangun pada tahun antara 400 s/d 1400. Masalah yang dihadapi adalah penurunan (Settelment) yang besar. Sebagai contoh adalah menara Pisa yang dibangun antara tahun 1174 s/d 1350 dan Taj Mahal yang dibangun antara tahun 1632-1650.

Pada tahun 1661, Prancis membuat progran intensif untuk peningkatan jalan dan membangun kanal. Pada tahun 1776, Colomb, seorang Prancis mengemukakan teori " Wedge Theory of Earth Pressure". (Teori Keruntuhan Tanah yang berada di belakang Retaining Wall). Colomb adalah orang pertama yang memperkenalkan konsep bahwa bahwa kekuatan geser tanah terdiri dari atas 2 komponen yaitu gesekan dan kohesi. Kemudian Poncelet (1788-1867) mengembangkan teori Colomb yaitu memberikan metode grafis untuk menentukan tekanan tanah pada dinding penahan tanah, baik dinding vertikal maupun dinding miring.

K.Culmann (1866) menurunkan rumus geometris untuk teori Colomb. Analisa secara grafis juga dikemukakan oleh Rebhann (1871) dan Weyrauch (1878). Pada tahun 1856 muncul 2 teori baru yang penting yaitu Hukum Darcy tentang aliran air di dalam tanah dan Hukum Stokes tentang pengendapan partikel padat di dalam cairan. Pada tahun 1857 Rankine mengemukakan rumus untuk menghitung tekanan tanah dan daya dukung pondasi. Konstribusi penting lainnya adalah berasal dari Boussinesq (1885) yang mengemukakan analisa distribusi tegangan pada lapisan elastis yang berada di bawah permukaan dimana beban terpusan bekerja. Muller-Breslau (1906) melakukan percobaan tekanan tanah pada model dinding penahan tanah berskalah besar. Pada tahun 1871, O Mohr mengemukakan gambar diagram tengangan yang dikenal dengan lingkaran Mohr. Didalam mekanika tanah, Lingkaran Mohr digunakan untuk menganalisa Kekuatan Geser Tanah.

Pada awal abad ke 20, sifat-sifat phisik tanah baru bisa dipahami, Atterberg (1911) mengemukakan beberapa tingkatan konsistensi tanah liat yang tergantung pada kadar air. Pada tahun 1916, Petterson dan Hultin menggunakan teori "Circular Sliding Theory" yang dikenal dengan "Friction Circle Instability Calculation", yang dikembangkan lebih lanjut oleh Fellenius pada tahun 1926 sehingga dikenal dengan nama "Swedish Method of Slope Analysis". Tahun 1920, L. Prandti mengemukakan teori keseimbangan Plastis yang merupakan dasar untuk perhitungan daya dukung tanah.

Dr Terzaghi mengemukakan teori konsolidasi pada tahun 1923 dan istilah Mekanika Tanah diberikan oleh Dr Terzaghi pada tahun 1925 sehingga beliau diberi gelar Bapak Mekanika Tanah. Pada tahun 1922-1923, Pavlovsky dari Rusia memberi peneyelesaian untuk masalah "seepage" (Pengaliran Air) dibawah konstruksi Hidrolik.

sumber : delta teknik group jakarta
Labels: Mekanika Tanah

Thanks for reading Sejarah Perkembangan Mekanika Tanah. Please share...!

0 Comment for "Sejarah Perkembangan Mekanika Tanah"

Back To Top