Software Geooteknik - Teknik Sipil

Geoteknik Engineering - Software

Sekarang ini Perangkat lunak (software)banyak tersedia di internet dan tersedia untuk di-download secara gratis format file zip atau self-extracting file zip. Perangkat lunak ini dapat disalin dan digunakan tanpa pembatasan.

Dengan men-download perangkat lunak, pengguna menerima tanggung jawab untuk memahami kondisi berikut dan keterbatasan, dan setuju kepada pembuat software:

Embank

Embank

Description: Settlement under embankment loads. This program computes the one-dimensional vertical settlement due to embankment loads. The program follows the equations presented by Lambe & Whitman (1969), Ladd (1973), Poulos, and Davis (1974). For the case of a strip symmetrical vertical embankment loading, the program superimposes two vertical embankment loads. For the increment of vertical stresses at end of fill, the program internally superimposes a series of ten rectangular loads to create the end of fill condition. This program uses the MS DOS operating system.

User's Manual Publication Number: FHWA-SA-92-045

Embank software: I agree (83 KB, self extracting zip) to the downloading conditions above.
Driven

Driven

Driven 1.2 corrects a metric conversion error found only in Driven 1.1 when evaluating metric H-Piles.
Driven 1.1 corrects an SPT 'N' value problem with Driven 1.0. In Driven 1.0, SPT 'N' values at depths 100 ft and greater were not read back into the program when the file was reopened. When the user reopened the input file these N-values were shown as zeros. Driven 1.1 correctly reads the 'N' values.
Driven 1.0 is an upgrade the existing FHWA computer program, "SPILE version 2.0", from a basic analysis tool to an efficient and easy to use design tool. The upgrade will be a design tool that will increase engineering productivity while enhancing design quality. The upgrade, DRIVEN, will be a Microsoft Windows environment PC program that will take full advantage of the multi-tasking and utility features of the Microsoft Windows environment. The new program will also have the ability to create an input file for the GRLWEAP driveability analysis.
User's Manual Publication Number: FHWA-SA-98-074
Download Driven User's Manual (pdf - 1.5 mb)
Driven 1.2 installation (32 bit) software (2.2 Mb): I agree to the downloading conditions above.

COM624P

Keterangan: Loaded Pile Analisis lateral, Versi 2.0. Program ini menggunakan metode kurva py untuk menganalisis tiang pondasi mengalami beban lateral. COM624P menentukan defleksi pile, rotasi, momen lentur, dan kekuatan geser menggunakan proses berulang-ulang yang mempertimbangkan respon nonlinier tanah pondasi. Program ini menggunakan sistem operasi MS DOS.

Panduan untuk Pengguna Publikasi Nomor: FHWA-SA-91-048

COM624p software: Saya setuju (241 KB, self zip) dengan kondisi download di atas.
Link Download
Mechanically Stabilized Earth Walls (MSEW) 1.0

Mechanically Stabilized Earth Walls (MSEW) 1.0

The program MSEW follows the design guidelines for the design and analysis of Mechanically Stabilized Earth Walls as presented in FHWA's Demonstration Project 82 (DP 82) manual entitled "Mechanically Stabilizes Earth Walls and Reinforced Soil Slopes Design and Construction Guidelines" (FHWA-SA-96-071).
The Federal Highway Administration is authorized to distribute the MSEW 1.0 program only to United States Transportation Departments and United States Federal Agencies. These agencies interested in requesting the MSEW software and/or a password should see the MSEW 1.0 distribution letter more information.
All others interested in purchasing the MSEW software should contact ADAMA Engineering, Inc., at http://www.msew.com/
MSEW 1.0 Upgrade
This upgrade will only run on computers where the software is installed and a password assigned.
For U.S. State DOT and U.S. Federal Agency registered password holders, MSEW 1.0 software update: (1.7 MB, zip file 1/22/2002)
FoSSA

FoSSA

The FoSSA 1.0 program computes the lateral and vertical foundation stresses and the magnitude and time rate of settlement resulting from roadway loading conditions (earth retaining structures, embankments, and all forms of temporary and permanent loads). The program uses analytical soil mechanics theories to solve one- and three- dimensional deformations based on the application of applied loads of varied geometry, intensity, and orientations. It can consider the effects of staged construction and prefabricated vertical drains (PVD's). The program is designed to be a production tool that is both user friendly and technically sophisticated. The input screens are created to address simple and complex problems. The output is extensive and is provided in both a graphical and tabular format
  • Distribution Letter
  • For U.S. State DOT and U.S. Federal Agency registered password holders, Maintenance Upgrade 05 (posted 03/21/07, .zip, 1 mb)
    • Unzip and copy 'FoSSA(1.0).exe' over existing version.
    • The update number will be on the lower left hand corner of the opening screen. It is recommended that any user holding a program without the update marking or lower update number to download and update their program.

Definisi Tanah - Geoteknik -Teknik Sipil



Tanah di alam terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau tanpa kandungan bahan organik. Butiran-butiran tersebut dapat dengan mudah dipisahkan satu sama lain dengan kocokan air. Material ini berasal dari pelapukan batuan, baik secara fisik maupun kimia. Sifat-sifat teknis tanah, kecuali oleh sifat batuan induk yang merupakan material asal, juga dipengaruhi oleh unsur-unsur luar yang menjadi penyebab terjadinya pelapukan batuan tersebut.

Istilah-istilah seperti kerikil, pasir, lanau, dan lempung digunakan dalam Teknik Sipil untuk membedakan jenis-jenis tanah. Pada kondisi alam, tanah dapat terdiri dari dua atau lebih campuran jenis-jenis tanah dan kadang-kadang terdapat pula kandungan bahan organik. Material campurannya kemudian dipakai sebagai nama tambahan di belakang material unsur utamanya. Sebagai contoh, lempung berlanau adalah tanah lempung yang mengandung lanau dengan material utamanya adalah lempung dan sebagainya.

Tanah terdiri dari 3 komponen, yaitu udara, air, dan bahan padat. Udara dianggap tidak mempunyai pengaruh teknis, sedangkan air sangat mempengaruhi sifat-sifat teknis tanah. Ruang di antara butiran-butiran, sebagian atau seluruhnya dapat terisi oleh air atau udara. Bila rongga tersebut terisi air seluruhnya, tanah dikatakan dalam kondisi jenuh. Bila rongga terisi udara dan air, tanah pada kondisi jenuh sebagian (partially saturated). Tanah kering adalah tanah yang tidak mengandung air sama sekali atau kadar airnya nol.

Definisi tanah secara mendasar dikelompokkan dalam tiga definisi, yaitu:
(1) Berdasarkan pandangan ahli geologi
(2) Berdasarkan pandangan ahli ilmu alam murni
(3) Berdasarkan pandangan ilmu pertanian.

Ad 1. Menurut ahli geologi (berdasarkan pendekatan Geologis)
Tanah didefiniskan sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit (lapisan partikel halus).

Ad 2. Menurut Ahli Ilmu Alam Murni (berdasarkan pendekatan Pedologi)
Tanah didefinisikan sebagai bahan padat (baik berupa mineral maupun organik) yang terletak dipermukaan bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor: bahan induk, iklim, organisme, topografi, dan waktu.

Ad 3. Menurut Ahli Pertanian (berdasarkan pendekatan Edaphologi)
Tanah didefinisikan sebagai media tempat tumbuh tanaman.

Selain ketiga definisi diatas, definisi tanah yang lebih rinci diungkapkan ahli ilmu tanah sebagai berikut:
"Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran sebagai penopang tumbuh tegaknya tanaman dan menyuplai kebutuhan air dan hara ke akar tanaman; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi (baik berupa senyawa organik maupun anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial, seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologis berfungsi sebagai habitat dari organisme tanah yang turut berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif bagi tanaman; yang ketiganya (fisik, kimiawi, dan biologi) secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman hortikultura, tanaman obat-obatan, tanaman perkebunan, dan tanaman kehutanan.

Penyelidikan Tanah

Salah satu tahapan paling awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan pondasi adalah penyelidikan tanah. Uji penyelidikan tanah diperlukan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik tanah serta kondisi geologi, seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah, mengetahui kekuatan lapisan tanah dalam rangka penyelidikan tanah dasar untuk keperluan pondasi bangunan, jalan, jembatan dan lain-lain, kepadatan dan daya dukung tanah serta mengetahui sifat korosivitas tanah. Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan untuk konstruksi bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan tanah dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan dibangun. Dari hasil penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif atau jenis pondasi, kedalaman serta dimensi pondasi yang paling ekonomis tetapi masih aman. Jadi penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak dilakukan sebelum struktur itu mulai dikerjakan. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah kita bisa merencanakan suatu struktur yang kokoh dan tahan gempa, yang pada akhirnya akan memberi rasa kenyamanan dan keamanan bila berada di dalam gedung. Penyelidikan tanah yang dilakukan di lapangan yaitu Sondir (DCP), pengeboran tanah, pengujian Standard Penetration Test (SPT) dan lain-lain. Dari sampel tanah yang diambil di lapangan untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik tanah maka dilakukan uji laboratorium.

segitiga-tekstur-tanah

Pengantar Mekanika Tanah

Pengantar Mekanika Tanah

Ilmu Mekanika Tanah adalah ilmu alam pada perkembangan selanjutnya akan menjadi dasar dalam analisis dan desain perencanaan suatu pondasi. Sehingga dapat dibedakan perbedaan antara mekanika tanah dengan teknik pondasi.
Mekanika tanah adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari perilaku tanah dan sifatnya yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya - gaya yang bekerja. Sedangkan Teknik Pondasi merupakan aplikasi prinsip - prinsip Mekanika Tanah dan Geologi, yang digunakan dalam perencanaan dan pembangunan pondasi seperti gedung, jembatan, jalan, bendung dan lain - lain. Oleh karena itu perkiraan dan pendugaan terhadap kemungkinan adanya penyimpangan dilapangan dari kondisi ideal pada mekanika tanah sangat penting dalam perencanaan pondasi yang benar.
Agar suatu bangunan dapat berfungsi secara sempurna, maka seorang sarjana teknik harus bisa membuat perkiraan dan pendugaan yang tepat tentang kondisi tanah dilapangan.



1. DEFINISI MEKANIKA TANAH
Sejarah terjadinya tanah, pada mulanya bumi berupa bola magma cair yang sangat panas. Karena pendinginan, permukaannya membeku maka terjadi batuan beku. Karena proses fisika (panas, dingin, membeku, dan mencair) batuan tersebut hancur menjadi butiran - butiran tanah (sifat - sifatnya tetap seperti batu aslinya : pasir, kerikil, dan lanau). Oleh proses kimia (hidrasi, oksidasi) batuan menjadi lapuk sehingga menjadi tanah dengan sifat berubah dari batu aslinya.
Disini dikenal Transported Soil, adalah tanah yang lokasinya berpindah dari tempat terjadinya yang disebabkan oleh aliran air, angin, es, dan Residual Soil (tanah yang tidak pindah dari tempat terjadinya).
Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam - macam dan berulang. Batu menjadi tanah karena pelapukan dan penghancuran, dan tanah bisa menajdi batu karena proses pemadatan, sementasi. Batu bisa menajdi batu jenis lain karena panas, tekanan, dan larutan.
Batuan dibedakan menjadi:

RETAINING WALL

Defenisi Retaining wall
Retaining wall adalah struktur yang memegang kembali tanah atau batu dari sebuah bangunan, struktur atau area.. Dinding penahan gerakan atau downslope,mencegah erosi dan menyediakan dukungan untuk vertikal atau hampir vertikal. Cofferdams dan bulkheads, struktur yang menahan air, kadang-kadang juga dianggap sebagai dinding penahan. . Dinding penahan umumnya terbuat dari batu, batu, bata, beton, vinyl, baja atau kayu.. Setelah populer sebagai bahan penahan yang tidak mahal, rel telah jatuh dari penggunaan karena perhatian lingkungan.

Sebuah tembok, baik berdiri sendiri atau kesamping menguatkan, untuk melawan perubahan tanah atau permukaan dan menolak kekuatan-kekuatan lain dari materi yang bersentuhan dengan sisi dinding, sehingga mencegah massa bergeser ke ketinggian yang lebih rendah

DCP Test

DCP Test

pengujian dengan menggunakan alat DCP untuk mencari nilai CBR tanah. Lokasi pengujian di area parkir motor kampus unikom.
CBR / California bearing ratio
 Didapat dari :
-          pengujian CBR lab, yaitu mengambil sample tanah kemudian dilakukan pengujian di laboratorium
-          pengujian penetrasi (cone penetrometer) dengan alat :
  • DCP (dynamic cone penetrometer), berupa alat sederhana dengan indicator ukur dan beban tumbuk di atasnya. Lihat gambar 1.


  Gambar 1. Alat DCP
 a. Peralatan
1. Pemberat 10 Kg (palu geser), dijatuhkan dari ketinggian 46,0 cm. sepanjang satu batang baja dengan diameter (d) = 1,6 cm untuk memukul suatu landasan.
2. Satu batang baja keras diameter (d) = 1,6 cm panjang 1,0 m dan dipasang kerucut naja keras dengan sudut 60 0.
3. Batang pengukur untuk mengukur Penetrasi ( ketelitian + 0,1 cm ), meter dan kunci.
 b. Persyaratan Pengujian
Lokasi pemeriksaan dilakukan 1 percobaan per 50 m mendatar atau kebutuhan yang disyaratkan , Untuk daerah bukit 1 percobaan dan lembah 1 percobaan, biasanya ini dilakukan sebagai pekerjaan Quality Control pada pekerjaan pembuatan jalan.
 Proserdur Uji:
A. Uji Lapangan
1. Pilih titik pada sumbu jalan, catat stasiun, nama jalan penghubung dan nomor, nama kabupaten.
2. Alat diletakan pada permukaan sub grade.
3. Periksa jenis bahan dan kondisi dari setiap lapisan tanah.
4. Pasang peralatan DCP dan pastikan alat siap diopersikan.
5. Dirikan peralatan pada kedudukan vertikal terhadap tanah dasar, dan ini sekarang merupakan kedudukan untuk memulai percobaan.
 B. Lokasi Pengetesan
1. Stasiun 0 + 000
2. Stasiun 0 + 050
3. Stasiun 0 + 100
4. Stasiun 0 + 150
5. Stasiun 0 + 200
Percobaan:
a. Kerucut dimasukan kedalam tanah dasar sampai diameter paling besar
b. Penetrasi diukur untuk setiap pukulan sampai maximum 40 pukulan.
c. Satu orang mengopersikan petro meter mengangkat palu dan perlahan – lahan sampai mencapai bagian atas pemukul pegangan (Handel) lalu membiarkan palu jatuh dengan bebas sedemikian sehingga memukul landasan dan pastikan bahwa penetrometer dalam posisi vertikal.

sumber: http://tsipilunikom.wordpress.com/2010/11/22/dcp-test/

PONDASI TIANG PANCANG (PILE FOUNDATION)

PONDASI TIANG PANCANG (PILE FOUNDATION)
Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Tiang pancang bentuknya panjang dan langsing yang menyalurkan beban ke tanah yang lebih dalam. Bahan utama dari tiang adalah kayu, baja (steel), dan beton. Tiang pancang yang terbuat dari bahan ini adalah dipukul, dibor atau di dongkrak ke dalam tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer). Tergantung juga pada tipe tanah, material dan karakteristik penyebaran beban tiang pancnag diklasifikasikan berbeda-beda.
Pondasi tiang sudah digunakan sebagai penerima beban dan sistem transfer beban bertahun-tahun. Pada awal peradaban, dari komunikasi, pertahanan, dan hal-hal yang strategik dari desa dan kota yang terletak dekat sungai dan danau. Oleh sebab itu perlu memperkuat tanah penunjang dengan beberapa tiang. Tiang yang terbuat dari kayu (timber pile) dipasang dengan dipukul ke dalam tanah dengan tanah atau lubang yang digali dan diisi dengan pasir dan batu.

ebook - Buku Teknik Sipil

Judul Buku  :BUKU TEKNIK SIPIL
Penulis         :Ir. V Sunggono kh
Penerbit       : NOVA
Tahun           : 1984
Bahasa         : Bahasa Indonesia
Halaman       :392 h
Format File   : pdf
Ukuran File  :12.19 MB

Free download - Buku Teknik Sipil.
Buku "TEKNIK SIPIL" ini belumlah pantas disebut suatu handbook, tetapi merupakan kumpulan rumus-rumus, tabel-tabel dan grafik-grafik praktis yang banyak diperlukan di dalam bidang Teknik Sipil.
Diharapkan, buku ini dapat membantu pelajar-pelajar, mahasiswa-mahasiswa Teknik Sipil ataupun mereka yang bergerak dalam bidang Teknik Sipil.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
1.Satuan-Satuan
2.Ukur Datar
3.Aljabar
4.Analit
5.Ukur Sudut
6.Ukur Ruang
7.Diferensial & Integral
8.Ilmu Pesawat
9.Mekanika Teknik
10.Mekanika Tanah
11.Tekanan Tanah & Konstruksi Penahannya
12.Pondasi
13.Muatan / Beban
14.Konstruksi Kayu
15.Konstruksi Baja
16.Konstruksi Beton
17.Ilmu Ukur Tanah
18.Jalan Raya
19.Hidrologi
20.Saluran

Engineering analysis with ANSYS software

Engineering analysis with ANSYS software

For under graduated and graduate engineering students have been ever learning about finite element method, the numerical technical approach to solve the partial differential equations, including the complex sample problem. Finite element may be analyzed by ANSYS software program tools which provides detailed simulation in user interface graphics and detailed workbench tutorial. Now, most mechanical engineers and students are used to using ANSYS 11 to create related finite element modellings to solve numerically mechanical engineering cases such as both dynamics and statics structure, heat transfer, and for heat and fluid flow problem.

Apa tugas-tugas estimator pada perusahaan ?


Secara umum tugas-tugas seorang estimator adalah sebagai berikut..

Tugas Estimator :
  • Menganalisis pekerjaan
  • Menganalisis kapasitas mesin
  • Menetapkan proses produksi
  • Memilih mesin sesuai spesifikasi pekerjaan
  • Menetapkan spesifikasi pekerjaan yang diterima
  • Mencari informasi perkembangan harga bahan
  • Menetapkan harga pokok
  • Memberikan alternatif harga kepada pimpinan

Persyaratan Estimator :
  • Menguasai proses produksi
  • Menguasai perkembangan harga bahan
  • Memahami ukuran bahan
  • Menguasai ukuran mesin-mesin cetak
  • Memahami cara-cara perhitungan biaya cetak
  • Memiliki selera bisnis

dalam bidang konstruksi tugas seorang estimator adalah sebagai berikut

Back To Top