Sifat Dasar Beton
Beton memiliki sifat dasar yang harus diperhatikan dalam proses konstruksi. Beton harus memiliki mobilitas tertentu agar dapat dicor dengan baik tanpa mengalami segregasi atau pemisahan material selama proses pengecoran.
Sifat Jangka Pendek
- Kuat Tekan: Diuji dengan mesin uji tekan pada benda uji berbentuk silinder hingga mengalami kehancuran.
- Kuat Tarik: Sulit diukur secara langsung, tetapi dapat diperkirakan melalui modulus keruntuhan.
- Kuat Geser: Sulit diisolasi dari tegangan lain, sehingga pengukurannya cukup kompleks.
- Modulus Elastisitas: Menunjukkan hubungan antara tegangan dan regangan pada beton, yang bertambah seiring dengan peningkatan kekuatan beton.
Sifat Jangka Panjang
- Rangkak (Creep): Perubahan bentuk permanen pada beton akibat beban tetap yang bekerja dalam jangka waktu tertentu.
- Susut (Shrinkage): Perubahan volume beton yang terjadi tanpa pengaruh beban, terbagi menjadi susut plastis dan susut pengeringan.
Bagian Struktur Beton Bertulang
- Tulangan Beton: Tulangan beton dapat berupa besi polos atau besi ulir. Pada gambar kerja, notasi tulangan biasanya ditandai dengan simbol Ø untuk besi polos dan huruf D untuk besi ulir.
- Pelat Beton: Digunakan sebagai lantai atau atap bangunan, serta sebagai lantai jembatan atau dermaga.
- Balok Beton: Berfungsi menahan tegangan akibat beban lentur. Tulangan baja digunakan pada area yang mengalami tegangan tarik.
- Kolom Beton: Biasanya berbentuk persegi panjang, bujur sangkar, atau lingkaran. Tulangan dalam kolom dapat dipasang secara simetris atau mengelilingi sisi kolom.
Kombinasi dan Cara Kerja Struktur Beton Bertulang
Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja yang bekerja secara bersama-sama sebagai satu kesatuan material. Kombinasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
- Lekatan antara baja dan beton mencegah terjadinya pergeseran (slip) tulangan terhadap beton.
- Beton memiliki sifat kedap air, sehingga dapat melindungi tulangan baja dari korosi.
- Koefisien muai panas baja dan beton yang hampir sama mencegah terjadinya perbedaan tegangan akibat perubahan suhu.
Dalam pembuatan beton, agregat yang digunakan terdiri dari:
- Agregat halus: Butiran dengan ukuran maksimal 5 mm.
- Agregat kasar: Kerikil atau batu pecah dengan ukuran 5–40 mm.
Struktur beton bertulang menjadi elemen yang sangat penting dalam proyek konstruksi, dengan aplikasi yang luas dalam berbagai jenis bangunan, seperti pelat, balok, dan kolom, yang memiliki kekuatan lebih tinggi dibandingkan beton biasa.
Thanks for reading Struktur Beton Bertulang: Elemen Vital dalam Dunia Konstruksi. Please share...!
0 Comment for "Struktur Beton Bertulang: Elemen Vital dalam Dunia Konstruksi"