TULANGAN
1. Macam / Tipe Baja Tulangan
Ada 2 jenis baja tulangan, yaitu tulangan polos (plain bar) dan tulangan ulir (deformed bar), yaitu :
a. Tulangan ulir
Berdasarkan SNI ( dalam Wahyudi, 1999 :33), digunakan simbol D untuk menyatakan diameter tulangan ulir. Sebagai contoh, D-10 dan D-19 menunjukkan tulangan ulir berdiameter 10 mm dan 19 mm.
Tulangan ini tersedia mulai dari diameter 10 hingga 32 mm, meskipun ada juga yang lebih besar, tetapi umumnya diperoleh melalui pesanan khusus.
Bedasarkan ketentuan SNI T-15-1991-03 pasal 3.5 (dalam Wahudi, 1999 : 33) baja tulangan ulir labih diutamakan pemakaiannya untuk batang tulangan. Salah satu tujuan dari ketentuan ini adalah agar struktur beton bertulang tersebut memiliki keandalan terhadap efek gempa, Karena antara lain terdapat lekatan yang lebih baik antara beton dengan tulangannya.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh baja tulangan ulir menurut L. Wahyudi (1999:3) antara lain :
· Mutu dan cara uji harus sesuai dengan SII-0136-86 atau ekivalen JLS. G. 3112
· Baja tulangan ulir mempunyai kuat leleh lebih besar dari 400 KN/cm2 boleh dipakai asalkan fy adalah tegangan yang memberikan regangan 0,30 %.
· Baja tulangan beton yang dianyam harus memilih ASTM AIG4 “Spesification For Fabricated Deform Steel Bar Mats For Concrete Reinforcement”.
Tabel. 1 Dimensi Nominal Tulangan Ulir
Diameter (mm) | Berat (kg/m) | Keliling (cm) | Luas Penampang (cm2) |
10 | 0,67 | 3,14 | 0,785 |
13 | 1,04 | 4,08 | 1,33 |
16 | 1,58 | 5,02 | 2,01 |
19 | 2,23 | 5,96 | 2,84 |
22 | 2,98 | 6,91 | 3,80 |
25 | 3,85 | 7,85 | 4,91 |
32 | 6,31 | 10,05 | 8,04 |
36 | 7,99 | 11,30 | 10,20 |
40 | 9,87 | 12,56 | 12,60 |
b. Tulangan polos (Plain)
Baja tulangan ini tersedia dalam beberapa macam diameter tetapi karena ketentuan SNI (dalam Wahyuidi, 1999 : 32), hanya memperkenankan pemakaiannya untuk sengkang dan tulang spiral, pemakiannya terbatas. Saat ini tulangan polos yang mudah dijumpai adalah hingga diameter 16mm, dengan panjang standar 12 meter.
Table 2 Dimensi Efektif Tulangan Polos
Diameter (mm) | Berat (kg/m) | Keliling (cm) | Luas penmpang (cm2) |
6 | 0,222 | 1,88 | 0,283 |
8 | 0,395 | 2,51 | 0,503 |
10 | 0,617 | 3,14 | 0,785 |
12 | 0,888 | 3,77 | 1,13 |
16 | 1,58 | 5,02 | 2,01 |
Untuk melindungi tulangan terhadap bahaya kebakaran dan korosi disebelah luar tulangan harus diberi tebal minimum beton. Tebal selimut beton bervariasi tergantung pada tipe konstruksi dan kondisi lingkungan. Berdasarkan pasal 3.16.7 SNI, tebal selimut beton bertulang yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca atau tanah adalah tidak boleh lebih kecil dari 20 mm untuk pelat, dinding, dan pelat berusuk yang menggunkan diameter tulangan lebih kecil dari D-36, sert 40 mm untuk balik dan kolom. Jika beton tersebut berhubungan langsung dengan tanah, tebal selimut minimum adalah 40-50 mm, tergantung dari diameter tulangannya, tetapi jika beton tersebut dicor langsung ditanah tanpa adanya lapisan dasar atau lantai kerja, tebal selimut beton minimum 70 mm. (L.Wahyudi, 1999:32)
2. Pengaitan Dan Pembengkokan
a. Pengaitan pada batang-batang
Kait-kait pada batang tulangan dapat berupa kait penuh, miring, atau lurus. Garis tengah krakteristik Øk adalah sebuah garis tengah dari suatu batang yang dimisalkan berpenampang bulat dan panjang, Volume, dan beratnya sama seperti batang baja sebenarnya yang berpenampang deform. Untuk baja polos kaitan harus dibengkokkan agar garis tengah kait paling sedikit 2,5 Øk. Garis tengah kait dari batang deform minimal harus 4 Øk, dan untuk kait lurus dan miring 5 Øk, (Pedoman Pengerjaan Beton, 1997 :104).
b. Pengaitan pada sengkang
Sengkang-sengkang pada balok dan kolom harus dilengkapi kait miring atau kait lurus. Penggunaan sengkang pada kolom harus dipasang berselang-seling.
c. Pembengkokan pada batang-batang
Pembengkokan adalah perubahan arah yang diperlukan batang. Pembengkokan pada batang-batang tulangan utama harus mempunyai garis tengah dalam paling sedikit 10 Øk, ( Pedoman Pengerjaan Beton , 1997 :105 ).
3.Perilaku Dan Penentunya
Ciri-ciri khas baja tulangan adalah :
· Kuat tarik ;
· Batas luluh / tarik ;
· Regangan pada tulangan maksimal ;
· Modulus elastisitas
Sifat-sifat ini dapat ditentukan secara pengujian tarik. Pada uji tarik, Dilakukan suatu pengujian tarik batang baja beton hingga batang patah.
0 Comment for "TULANGAN"