Pendekatan Morfologi Kota
Sesuatu kota selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan dalam hal inimenyangkut aspek politik, sosial, budaya, teknologi, ekonomi dan fisik. Khusus mengenai aspek yang berkaitan langsung dengan penggunaan lahan kedesaan adalah perkembangan fisik, khususnya perubahan arealnya. Peninjauan morfologi kota ditekankan pada bentuk-bentuk fisikal dari lingkungan kekotaan dan hal ini dapat diamati dari kenampakan kota secara fisikal yang antara lain tercermin pada system jalan-jalan yang ada, blok-blok bangunan baik daerah hunian ataupun bukan dan juga bangunan-bangunan individual.
1.1 Delimitasi Administrasi dan Morfologi Kota
Penentuan batas administrasi kota tidak lain bermaksud memberikan batas terhadap permasalahan-permasalahan kota sehingga memudahkan pemecahan-pemecahan persoalan politik, social, ekonomi, budaya,teknologi dan fisik yang timbul oleh pemerintah kota.oleh karena batas fisik kota selalu berubah setiap saat maka sangat sering sekali terlihat bahwa batas fisik kota telah berada jauh di luar batas administrasi kota.
1.2 Ekspresi Keruangan daripada Morfologi Kota
Beberapa ekspresi keruangan morfologi kota:
1. Bentuk-bentuk kelompok
Ø Betuk bujur sangkar
Kota berbentuk bujur sangkar menunjukkan adanya kesempatan perluasan kota ke segala arah yang relatif tidak begitu berarti Gambar 8: Kota Berbentuk Bujur Sangkar
Ø Bentuk empat persegi panjang
Dimensi memanjang sedikit lebih besar daripada dimensi melebar. Hal ini demungkinkan timbul karena adanya hambatan-hambatan fisikal terhadap perkembangan areal kota pada salah satu sisi-sisinya.
Gambar 9: Kota Berbentuk Empat Persegi panjang
Ø Bentuk kipas
Berbentuk sebagian lingkaran, kearah luar lingkaran mempunyai kesempatan berkembang yang relative seimbang. Seperti hambatan alami dan hambatan artificial.
Gambar 10: Kota Berbentuk Kipas
Ø Bentuk bulat
Bentuk kota yang ideal karena kesempatan perkembangan areal kearah luar dapat dikatakan seimbang.
Gambar 11: Kota Berbentuk Bulat
Ø Bentuk pita
Mirip dengan bentuk empat persegi panjang tapi namun karena dimensinya memanjangnya jauh lebih besar dari pada dimensi melebar maka bentuk ini menempati klasifikasi tersendiri dan menggambarkan bentuk pita. Gambar 12: Kota Berbentuk Pita
Ø Bentuk gurita/bintang
Peranan jalur transportasi pada bentuk ini juga sangat dominan. Hanya saja, pada bentuk gurita jalur transportasi tidak hanya satu arah saja, tetapi beberapa arah ke luar kota dan pinggirannya tidak memberikan halangan-halangan fisik yang berarti terhadap perkembangan areal perkotaannya.
Gambar 12: Kota Berbentuk Gurita
Ø Bentuk yang tidak berpola
Kota yang terbentuk pada suatu daerah dengan kondisi geografis yang khusus. Sebuah kota pulau misalnya, mungkin saja membentuk kota yang sesuai dengan bentuk pulau yang ada.
Gambar 13: Kota Pulau
0 Comment for "BENTUK- BENTUK TATA RUANG KOTA (Pendekatan Morfologi )"